
JAKARTA, IndoChannel.id – Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Evita Nursanty meminta pemerintah segera bertindak untuk menyelamatkan industri nasional dari ancaman Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) massal akibat lonjakan barang impor yang semakin tak terkendali.
“Harus ada tindakan bersama secara nasional, tidak bisa hanya Kementerian Perindustrian sendiri. Regulasi yang tidak berpihak pada industri harus dievaluasi dan dicabut. Bea Cukai juga harus diawasi dengan ketat, serta mafia impor yang telah lama bercokol harus diberantas,” tegasnya.

Ia menyoroti bahwa serbuan barang impor murah telah melemahkan berbagai sektor industri dalam negeri, tidak hanya tekstil, tetapi juga elektronik, alas kaki, dan berpotensi merambah ke otomotif jika tidak segera ditangani.
“Industri kita sedang tidak baik-baik saja. Mafia impor harus ditindak tegas, bahkan jika perlu melibatkan aparat penegak hukum. Kita punya Satgas Pengawasan Barang Impor,” lanjutnya.
Desakan juga disampaikan kepada Menteri Perdagangan RI agar segera mencabut Permendag No. 8/2024 yang dinilai semakin mempermudah arus barang impor secara masif. Selain itu, ia meminta Menteri Keuangan untuk merevisi PMK No. 131/PMK.04/2018 yang dianggap merugikan daya saing industri nasional dan memperparah gelombang PHK.
Menurutnya, kebijakan penghapusan syarat pertimbangan teknis (pertek) dalam proses impor telah menjadi celah bagi masuknya barang impor secara besar-besaran, sehingga menyulitkan pelaku usaha dalam membedakan produk legal dan ilegal.
“PMK No. 131/PMK.04/2018 justru memperlemah industri nasional karena produk impor yang seharusnya untuk ekspor malah membanjiri pasar domestik. Kita butuh aturan impor yang lebih ketat agar industri lokal mendapat perlindungan maksimal,” ujarnya.
Evita juga menyoroti lambannya respons pemerintah, terutama Kementerian Perdagangan, Kementerian Keuangan, dan Bea Cukai, dalam menanggapi keluhan industri, asosiasi, serta masyarakat yang terdampak langsung.
“Soal oknum Bea Cukai dan mafia impor, banyak modus yang digunakan untuk meloloskan barang. Saya harap ada langkah hukum yang tegas dan berkelanjutan. Mafia seperti ini harus ditindak tegas. Jika perlu, bentuk tim investigasi di lapangan untuk mengungkap siapa yang bermain,” pungkasnya.