Jakarta, IndoChannel.id – Di momentum peresmian patung Sukarno menunggang kuda di kantor Kementerian Pertahanan, Presiden RI Kelima Megawati Soekarnoputri mengingatkan generasi muda prajurit TNI agar tak melupakan strategi perang gerilya.
Strategi ini adalah yang diaplikasikan ketika perjuangan merebut serta mempertahankan kemerdekaan RI.
Megawati awalnya mengatakan peresmian Patung Bung Karno itu menjadikan seluruh api sejarah perjuangan bangsa, bergelora kembali. Dan bagi rakyat Indonesia saat ini, agar menjadikan api semangat itu sebagai energi perjuangan untuk membawa bangsa semakin berdaulat dan maju, namun tetap kokoh pada karakter dan budaya bangsa.
Baca Juga :
Saat Resmikan Patung Bung Karno di Kemhan, Megawati Kisahkan Bagaimana Bung Karno Cari Kuda Jinak
Menurut Megawati, peresmian itu juga mengingatkan bagaimana Bung Karno membangun TNI agar menjadi kekuatan pertahanan yang sangat disegani karena kesatupaduan dengan rakyat.
“Saya selalu diingatkan ayah saya, betapa pentingnya generasi militer itu mengingat strategi perang gerilya,” kata Megawati.
Karena itulah, saat dirinya sendiri menjabat sebagai presiden, Megawati selalu mengingatkan Panglima TNI agar memastikan di kurikulum pendidikan prajurit, selalu harus memasukkan strategi perang gerilya kita.
“Bila dibayangkan dengan bambu runcing dan bantuan rakyat, dapat merebut kemerdekaan kita, hingga sampai sekarang ini kita diakui sebagai sebuah bangsa merdeka,” kata Megawati.
Megawati juga meminta agar jangan pernah dilupakan. Bahwa UUD 1945 juga mengamanatkan bahwa pembangunan keamanan dan pertahanan Indonesia bukan untuk melakukan sebuah penjajahan.
“Tetapi kita justru sebagai bangsa Indonesia selalu menjaga perdamaian dunia,” tegas Megawati.
Megawati hadir meresmikan patung Sukarno Menunggang Kuda itu bersama anggota keluarganya. Yakni putranya Prananda Prabowo bersama istri Nancy Prananda. Hadir juga Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto. Sesaat sebelum penandatangan prasasti, Menhan terlihat memanggil Prananda Prabowo ke depan untuk mendampingi Megawati. Usai meneken prasasti, Megawati pun menekan tombol hingga patung terlihat.
Sementara jajaran Kementerian Pertahanan (Kemhan) dipimpin langsung oleh Menhan Prabowo Subianto. Sejumlah pejabat negara ikut hadir. Diantaranya adalah Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly, Menteri Kelautan dan Perikanan Wahyu Trenggono, KSAD Jenderal Andika Perkasa, Kepala BIN Budi Gunawan, serta para wakil kepala staf angkatan.