Jakarta, IndoChannel.id– Nama Rina Sekhanya (RS) kembali menjadi sorotan setelah sukses bangkit dari masa kelamnya dan menguasai bisnis tambang nikel. Meski menghadapi berbagai tuduhan lingkungan,
ia tetap menguasai beberapa perusahaan besar, termasuk PT CKN. yang kini tengah menjadi sorotan berbagai pihak terkait dampak operasionalnya terhadap lingkungan.
Jejak Kasus Hukum yang Panjang
Pada 2012, RS terjerat dalam kasus hukum yang melibatkan dugaan pelanggaran bisnis yang cukup rumit, membuatnya mendekam di tahanan. Proses hukum yang panjang berakhir di Mahkamah Agung, yang akhirnya membebaskannya dari segala tuntutan. Namun, pengalaman pahit tersebut tidak mematahkan semangatnya.
RS kembali menguasai dunia pertambangan, kini dengan saham mayoritas di beberapa perusahaan nikel besar. Salah satunya adalah PT CKN, yang beroperasi di Pulau Kabaena, Sulawesi Tenggara. Meskipun perusahaannya sukses, PT CKN. tak lepas dari kontroversi, terutama terkait dampak lingkungan yang ditimbulkan, seperti deforestasi besar-besaran dan pencemaran air akibat kandungan logam berat.
Aktivitas perusahaan ini menarik perhatian sejumlah LSM dan organisasi lingkungan, termasuk Satya Bumi dan **Walhi Sulawesi Tenggara, yang menyoroti kerusakan hutan serta potensi risiko kesehatan bagi masyarakat sekitar. Bahkan, PT CKN diduga melanggar UU Pengelolaan Pulau Kecil dan Pesisir, yang seharusnya melindungi wilayah tersebut dari eksploitasi berlebihan.
Selain PT CKN, R.S. juga terlibat dalam PT TMS, yang sebelumnya dimiliki oleh sejumlah pengusaha ternama, termasukM.L. Berdasarkan data terbaru, kepemilikan saham PT TMS. mengalami perubahan yang signifikan pada Maret 2024, dengan PT CKN menguasai 50 persen saham.
Selain itu, penelusuran lebih lanjut mengungkapkan bahwa 99 persen saham perusahaan PT BDTA, yang memiliki sebagian saham PT TMS, tercatat atas nama A.N. yang ternyata merupakan anak dari ANH, istri Gubernur Sulawesi Tenggara terpilih, A.S, yang juga dikenal sebagai salah satu tokoh besar dalam dunia nikel.
Dengan kekayaan mencapai Rp632 miliar, A.S menjadi calon gubernur terkaya di Indonesia pada Pilkada 2024, menambah kompleksitas hubungan antara pengusaha dan politisi di wilayah tersebut.
