25.2 C
Jakarta
Selasa, 18 Februari 2025
BerandaNewsNasionalMiliki Pengalaman di Bidang Ekonomi, Survei LPMM : Masyarakat ingin Sosok Airlangga...

Miliki Pengalaman di Bidang Ekonomi, Survei LPMM : Masyarakat ingin Sosok Airlangga Jadi Presiden 2024

- Advertisement -

Jakarta, IndoChannel.id – Koordinator survei Lembaga Penelitian Masyarakat Milenial (LPMM) Andrey Santoso memaparkan, dari survei Lembaga Penelitian Masyarakat Milenial (LPMM) melakukan survei dengan penelitian “Preferensi masyarakat Terhadap Parpol & Tokoh Tokoh Calon Presiden jelang Pemilu 2024.

Andrey menjelaskan, survei ini mengunakan jumlah Responden sebanyak 2078 Warga Negara Indonesia yang sudah memiliki hak pilih saat pemilu 2024 , responden tersebar di 34 provinsi di Indonesia, pengambilan sample mengunakan metode multistage random sampling dengan Margin of Error -/+ 2,15 persen dan memiliki Tingkat kepercayaan 95 persen, survei dilakukan mulai tanggal 5 Januari sampai dengan 18 Januari 2023.

- Advertisement -

Program terkait lapangan kerja merupakan program yang menjadi harapan 88,7 persen respoden kemudian Ini diikuti dengan Pendidikan, upah dan daya beli, dan kesehatan diharapkan oleh 78,9 persen responden dan sebanyak 49,5 persen responden mengharapkan sembako harga murah dan tersedia dan sebanyak 30,2 persen responden mengharapkan keberlanjutan pembangunan infrastruktur di luar Jawa.

“Kriteria dan Karakter Pemimpin nasional yang diinginkan oleh Publik dari jawaban 2078 responden sebanyak 30,6 persen mendambakan pemimpin nasional atau presiden yang berani, tegas, dan berwibawa. Setelah itu, sebanyak 30,3 persen menginginkan kriteria dan karakter presiden yang ‘merakyat’ jujur dan bersih,” kata Andrey dalam keterangan, Kamis (26/1/2023).

Berakhlak baik kemudian 39,1 persen menginginkan kriteria presiden yang berpengalaman dan professional dan sudah memiliki prestasi dalam bidang kesejahteraan rakyat dan perekonomian hal terlihat mencerminkan harapan atas adanya pemerintahan yang kompeten dan bersih untuk kepemimpinan 2024-2029.

Andrey menjelaskan, hasil surrvei ellektabilitas parpol yang menjadi pilihan 2078 responden, Partai Golkar paling tertinggi tingkat keterpilihannya yaitu dipilih sebanyak 18,1 persen, kemudian Gerindra 17,6 persen, diurutan ketiga PDI Perjuangan 17,4 persen , disusul oleh Demokrat 7,2 persen, PKS 5,2 persen, Nasdem 4,6 persen PKB 4,4 persen, PAN 4,3 persen , PPP 4,2 persen dan partai lainnya nilai elektabilitas dijumlah hanya 5,3 persen dan tidak memilih sebanyak 11,7 persen.

“Hasil Survei pilihan publik yang terwakili oleh 2078 responden terkait Calon Presiden Harapan Rakyat jika pilpres digelar hari ini maka nama Airlangga Hartanto dipilih sebanyak 25,8 persen kemudian Prabowo Subianto 21,2 persen, disusul oleh Ganjar Pranowo 16,9 persen dan Moeldoko 6,1 persen Anies Baswedan 5,6 persen, Puan Maharani 5,2 persen , Ridwan Kamil 3,7 persen, Agus Harinurti Yudhoyono 3,2 persen, Erick Thohir 1,8 persen dan tokoh lainnya dan tidak memilih 10,5 persen,” bebernya.

Sementara itu, hasil survei tokoh tokoh yang dipilih oleh 2078 responden sebagai Calon Wakil Presiden Harapan Rakyat jika pilpres digelar hari ini nama Menko Polhukam menjadi harapan yang tertinggi oleh publik sebagai wakil presiden jika pilpres digelar hari dimana Mahfud MD dipilih sebanyak 22,7 persen kemudian Kepala KSP Moeldoko dipilih 17,2 persen lalu ada nama Andika Perkasa 10,8 persen Ridwan Kamil 8,2 persen Sandiaga Uno dipilih sebanyak 7,6 persen,Erick Thohir 6,6 persen, Muhaimin Iskandar 5,2 persen, Agus Harimurti Yudhoyono 4,1 persen dan tokoh lainnya serta tidak memilih sebanyak 17,6 persen.

Hasil temuan survei responden yang memilih Airlangga sebagai Presiden RI ternyata juga memilih partai Golkar begitu juga Responden yang memilih Prabowo Subianto juga dalam pilihan parpol memilih Gerindra dan Suara pemilih PDI Perjuangan juga memilih Puan Maharani tetapi pemilih Ganjar Pranowo sebanyak 50 persen lebih tidak memilih PDI Perjuangan dalam pilihan parpolnya.

Menanggapi hasil survei Lembaga Penelitian Masyarakat Milenial (LPMM), pengamat politik dari FISIP Universitas Al-Azhar, Heri Herdiawanto menilai jika melihat hal yang wajar jika Airlangga Hartarto masih menjadi pilihan masyarakat.

“Ya sah-sah saja jika survei LPPM memunculkan Airlangga Hartarto sebagai capres pilihan masyarakat di 2024,” kata Heri kepada wartawan, Kamis (26/1/2023).

Heri mengatakan, survei ini menunjukkan jika partai politik masih terus melakukan langkah politiknya untuk mendapatkan hati masyarakat.

Heri menjelaskan sampai saat ini bahwa konfigurasi pasangan calon presiden (capres) baru spekulasi dan bersifat cair kemudian perlu disadari juga semua cenderung chek ombak, cocok atau tidaknya dan belum menunjukan kepastian.

“Kalau soal pasangan capres semua parpol masih mengecek ombak, maka Airlangga masih memiliki peluang di pilih masyarakat menjadi presiden 2024,” ujarnya.

Dia menjelaskan, hanya PDIP yang memiliki modal 20 % sehingga dapat mengusung calon presiden di kontestasi pilpres 2024.

Namun demikian, Airlangga Hartarto masih bisa berpeluang mendulang suara besar di pilpres 2024.

“Menurut hemat saya Golkar, Dan partai memiliki wakil di parlemen memang memiliki modal sosial politik lebih dikenal masyarakat, ” ungkapnya.

Airlangga memiliki peluang besar untuk dipilih masyarakat atas kinerjanya yang telah bekerja untuk masyarakat.

“Airlangga punya peluang besar dipilih masyarakat atas kinerjanya yang telah bekerja untuk masyarakat dan sosok Airlangga juga sangat dikenal di mata masyarakat, ” bebernya.

Sementara itu, pasangan-pasangan yang di usung harus memiliki prasyarat di support oleh ketercukupan 20 % dulu (UU/ pemilu _pilres) baru bicara potensi dukungan masa. Pilpres adalah multi aspek beda dengan pileg sebagai aspek representative politik semata.

Sementara itu, Pakar Komunikasi dan Advokasi Kebijakan Universitas Brawijaya (Unibraw) Dwi menilai sangat baik terkait hasil survei LPMM yang memunculkan Airlangga Hartarto sebagai calon presiden (capres) dalam penanganan perekonomian.

“Mungkin ini yang lebih bagus, hasil2-hasil survey tersebut hanya sebagai sinyal rasional dan patokan dasar, yang masih hrs di uji dan di kembangkan di lapangan., di moment era VUCA, disruption dan pasca covid 19, seperti sekarang ini,” kata Dwi kepada awak media.

“Sosok capres yang tepat kedepan adalah lebih fokus kebijakan yang mesti nya di lakukan adalah kebijakan ekonomi, khususnya mempermudah masyarakat mendapatkan pekerjaan, dan peningkatan income , bisa makan, bisa menyekolahkan anak, bisa berobat ketika sakit..baru kebijakan-kebijakan yg lebih tinggi,” bebernya.

Sementara itu, terkait pembangunan ekonomi, dibutuhkan calon pemimpin yang mengerti kondisi dilapangan saat ini yang terjadi dimana masyarakat membutuhkan ekonomi yang merakyat agar bisa mendapatkan harga barang yang terjangkau untuk kebutuhan sehari-hari.

Dia menyebutkan bawa wilayah di Jawa Timur memiliki banyak potensi yang dapat meningkatkan perekonomian baik dari pertanian, perindustrian dan lainnya. Sehingga dibutuhkan kedepannya pemimpin yang paham tentang ekonomi dalam menghadapi krisis global.

Menurut dia, hasil survei LPPM bisa menjadikan contoh pemimpin yang dicari masyarakat untuk meningkatkan perekonomian yang lebih mandiri.

Latest news

Related news

- Advertisement -