25.4 C
Jakarta
Jumat, 26 Juli 2024
BerandaAutos TechnoApa itu Ban Tanpa Udara? Cek Disini Keuntungan, Kelemahan dan Harganya

Apa itu Ban Tanpa Udara? Cek Disini Keuntungan, Kelemahan dan Harganya

- Advertisement -

Jakarta, IndoChannel.id – Baru-baru ini, dunia otomotif di Indonesia akan meluncurkan sebuah ban tanpa udara.

Beberapa produsen telah melakukan upaya untuk menciptakan produk ini, salah satunya adalah Michelin dan Bridgestone.

- Advertisement -

Michelin, salah satu produsen ternama, akan mulai memproduksi ban tanpa udara yang bernama Unique Puncture-proof Tire System (Uptis) mulai tahun 2024 mendatang.

Lalu apa sih ban tanpa udara itu?

Ban tanpa udara memang sama seperti ban konvensional yaitu bentuknnya seperti donat, warnanya hitam, dan terbuat dari karet. Namun, ban tanpa udara tidak dirancang untuk menampung udara jadi bentuk dindingnya bolong-bolong.

Ban tanpa udara ini mempunyai struktur unik pada bagian dinding yang bisa dikatakan fungsinya sebagai penyangga antara bagian tapak ban dengan pelek. Dari struktur ini bisa dipahami kerja ban tak akan menggunakan udara.

Keberadaan struktur tersebut juga sekaligus berfungsi sebagai peredam guncangan, ini akan membantu suspensi meredam daya kejut ketika menghantam lubang atau jalan tidak rata.

Ban ini punya komposisi berbeda dalam pembuatannya. Ban ini diracik menggunakan kombinasi plastik yang diperkuat serat kaca (GFRP) serta campuran karet fleksibel.

Dengan kata lain, ban ini membuat penggunanya tak perlu repot isi udara atau sekedar mengecek tekanannya sebab kedua hal itu tidak lagi diperlukan.

Pengendara tidak akan pernah bisa dihentikan oleh kebocoran ban. Sebab, Ban ini tidak akan mengalami masalah jika tertembus paku atau benda tajam lainnya sebab memang dirancang tanpa udara sehingga tak mungkin kempis.

Rongga pada ban dapat diatur untuk memenuhi karakteristik yang diinginkan. Anda dapat menyetel kaku atau lenturnya ban secara individual di bawah gaya akselerasi, pengereman, menikung, dan penanganan benturan. Karakteristik ban terhadap benturan bahkan dapat disetel untuk kebutuhan suspensi di beberapa jenis kendaraan.

Keunggulan ini secara otomatis juga membuat kita tidak perlu membawa ban serep selama perjalanan dan mengosongkan bagasi. Klaim lain dari pabrikan bila ban seperti ini juga ramah lingkungan sebab material yang digunakan dapat didaur ulang.

Untuk harga, Michelin mengatakan ban tanpa udara Uptis bakal dijual antara US$40 atau senilai Rp639 ribu(kurs Rp14.202) hingga US$65 atau senilai Rp923 ribu per ban.

Sementara untuk harga ban tanpa udara Bridgestone QuietTrack, disebut akan dilego lebih mahal, US$133 per ban atau sekitar Rp1,9 juta (kurs Rp14.217,75).

Sementara untuk ketahanan ban tanpa udara ini, Michelin mengatakan tidak ada cara untuk mengetahui berapa lama ban itu akan bertahan. Pengemudi harus memeriksa ban maksimal lima tahun. Ban tanpa udara disebut bertahan sekitar tiga kali lebih lama dari ban konvensional.

Michelin berharap tapak ban bisa bertahan dua hingga tiga kali lebih lama dari ban konvensional. Sebab, pengemudi bisa mengganti karet tapak di sekitar lingkar luar ban saja jika ban sudah aus. Hal ini berbeda dari ban konvensional yang mengharuskan seluruh bagian ban diganti saat tapak ban aus, seperti dikutip Clean Technica.

Dikutip dari Auto Blog, ban tanpa udara juga memiliki kelemahan yaitu ban didesain menyatu dengan pelek. Sehingga, bagian velg dan ban disebut menjadi sebuah kesatuan yang tak bisa diganti.

Meskipun ban tanpa udara menjadi terobosan teknologi otomotif, ada hal yang perlu dipertimbangkan dalam penggunaan. Masalah estetika menjadi pertimbangan yang menjadi risiko kemajuan teknologi ban tersebut.

Latest news

Related news

- Advertisement -