Lembang, IndoChannel.id – Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Fadjar Prasetyo menegaskan bahwa dalam konvensi internasional telah melegitimasi bahwa kedaulatan negara di ruang udara bersifat complete dan exclusive, di mana suatu negara berkuasa penuh mengelola dan mengendalikan ruang udaranya.
Penegasan tersebut disampaikan KSAU selaku keynote speaker dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Danseskoau Marsma TNI Widyargo Ikoputra, saat Membuka Seminar Akhir Pendidikan Pasis Seskoau A-58 tahun 2021 di Lembang, Bandung, Rabu (13/10/2021).
KSAU menjelaskan, seiring dengan perkembangan teknologi kedirgantaraan yang begitu cepat, sehingga upaya mengeksploitasi ruang udara oleh aktor negara maupun non negara menjadi terbuka lebar.
Disisi lain keterbatasan negara dalam mengelola dan mengawasi ruang udaranya justru akan menjadi potensi ancaman dan eksploitasi pihak lain.
“Secara umum, terdapat dua langkah untuk melindungi kedaulatan negara di ruang udara, yaitu melalui hard power atau soft power. Adapun hard power dilaksanakan oleh negara maju dan adikuasa dan tidak relevan untuk diterapkan negara air power yang masih terbatas, sedangkan soft power merupakan solusi dalam menyelesaikan permasalahan terkait ruang udara dengan pihak lain,” ujar KSAU.
Lanjut KSAU menyampaikan, dengan terselenggaranya forum dialog bersama para pimpinan Angkatan Udara seperti ASEAN Air Chiefs, dan Pacific Air Chiefs para pimpinan angkatan udara saling berkolaborasi, dalam upaya menjaga stabilitas kondisi aman dan damai, untuk mewujudkan kepentingan bersama.
Ditempat yang sama, Danseskoau Marsma TNI Widyargo Ikoputra, mengatakan bahwa sebagai negara kepulauan, sifat tertutup ruang udara nasional merupakan hal yang penting mengingat adanya kerawanan yang tinggi, sehingga dapat mengancam pertahanan dan keamanan NKRI.
“Untuk itu, diperlukan upaya untuk mengurangi dampak penguasaan ruang udara nasional oleh negara lain, maka kerjasama keamanan internasional dan diplomasi menjadi alternatif pilihan,” terang Danseskoau.
Seminar nasional akhir pendidikan ini bertemakan “Diplomasi Pertahanan Indonesia Guna Melindungi Kedaulatan Negara di Ruang Udara Dalam Rangka Mewujudkan TNI AU yang Disegani di Kawasan”.
Kegiatan seminar yang dilaksanakan selama satu hari ini menghadirkan berbagai narasumber yaitu Board of Advisor Defense Diplomacy Strategic Forum dan Guru Besar Universitas Pertahanan Prof. Makarim Wibisono, Direktur Penguatan dan Kemitraan Infrastruktur Riset dan Inovasi Dr. Robertus Heru Triharjanto, Senior Analyst From Australian Strategic Policy Institute Dr. Malcolm Davis, dan Former Assitant Chief of Integrated Defense Staff and Currently a Distinguished Fellow at Centre for Air Power Studies in New Delhi Air Vice Marshal Manmohan Bahadur VM.
Turut hadir dalam kegiatan Atase Pertahanan India Captain Amitabh Saxena, para pejabat Seskoau, perwakilan Sesko Angkatan, Perwakilan Taruna Akademi TNI, dan Perwakilan dari Mahasiswa pasca sarjana beberapa perguruan tinggi.
Kegiatan ini diikuti juga oleh Kadisminpersau, Kadisdikau, para Athan, para Atud, Kementerian Pertahanan, Kementrian Luar Negeri, Kementrian Perhubungan, dan Lemhanas RI secara virtual.