24.8 C
Jakarta
Selasa, 22 Oktober 2024
BerandaNewsNusantaraBunga Pinjaman Sangat Tinggi, Pemkot Bandung Bentuk Satgas Anti Rentenir

Bunga Pinjaman Sangat Tinggi, Pemkot Bandung Bentuk Satgas Anti Rentenir

- Advertisement -

Bandung, IndoChannel.id – Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung melakukan upaya untuk melawan praktik pinjaman online dengan bunga yang sangat tinggi.

Selain pinjaman online yang marak terjadi, rentenir pun seringkali memberikan bunga yang sangat tinggi sehingga hal tersebut dapat menghancurkan perekonomian masyarakat. Sebab itu diklaim sebagai praktik ekonomi ilegal.

- Advertisement -

Untuk itu, Wakil Wa⁶li Kota Bandung, Yana Mulyana menegaskan bahwa Satgas Anti Rentenir harus bergerak lebih cepat dari rentenir. Harapannya, agar Kota Bandung bebas dari rentenir.

Hal ini disampaikannya saat membuka acara Focus “Group Discusion (FGD) bertemakan ‘Strategi Peningkatan Ekonomi Masyarakat Melalui Peran Satgas Antirentenir Kota Bandung” di Hotel Savoy Homann, Rabu (6/10/2021).

“Kita harus bergerak lebih cepat dari rentenir, melalui FGD ini diharapkan bisa menghasilkan strategi-strategi untuk mengatasi praktek rentenir, sehingga Kota Bandung bisa menjadi kota yang bersih dari rentenir,” ujar Yana.

Yana meminta daripada meminjam uang secara ilegal, Ia menyarankan lebih baik untuk mengajukan pinjaman modal usaha di bank resmi.

“Kita juga harus mendekatkan Bank dan aktif mempromosikan program kepada masyarakat seperti program pinjaman modal usaha,” paparnya.

“Ini bisa menjadi alternatif masyarakat dan lambat laun meninggalkan rentenir. Jadi kuncinya, bagaimana kita bisa mengolektif tagihan per hari dan kemudahan proses pinjaman,” kata Yana.

Renternir memang memberikan pinjaman dengan mudah, cepat dan bahkan tanpa jaminan. Namun justru hal itu lah yang membuat masyarakat terjebak dengan tingginya bunga pinjaman tersebut.

“Rentenir bisa menagih setiap hari, dan bagi pedagang kalau dia ditagih sekaligus sebulan Rp100.000 rasanya mahal, tapi kalau sehari Rp5000 dia mampu. Padahal jadinya Rp150.0000 (sebulan),” bebernya.

Latest news

Related news

- Advertisement -