Lombok, IndoChannel.id – Di TNI AU dan United States of Pacific Command Air Force (USPACAF) melaksanakan latihan Aeromedical Evacuation/Pengungsian Medis Udara sebagai rangkaian acara dalam kegiatan Pacific Airlift Rally (PAR) 21, Lombok, Nusa Tenggara Barat, Rabu (8/9/2021).
Skenario latihan hari ini berfokus kepada penanganan pasien saat terjadi bencana (mass casualties).
Penanganan pasien dimulai dari pembagian pasien menjadi 3 level melalui Triase.
Level pertama yaitu Immediate dimana pasien harus segera di evakuasi dengan pesawat, kedua adalah level triase Delay dimana kondisi pasien tidak terlalu mendesak untuk di evakuasi dengan pesawat, dan ketiga adalah level triase Minor dimana pasien hanya mengalami luka atau cidera ringan.
Dalam skenario ini, disimulasikan lima pasien status immediate dimana mengalami cidera kepala, luka pada mata karena benda tajam, luka bakar derajat dua di lengan dan kaki, open fracture atau fraktur terbuka pada kaki kanan, dan trauma organ dalam pada perut sehingga harus segera di evakuasi dengan pesawat.
Kegiatan ini meberikan pelatihan mengenai cara memasukan pasien menggunakan tandu untuk dievakuasi ke dalam pesawat dan penataan posisi pasien dalam pesawat C-130J Super Hercules milik United States Air Force (USAF) yang digunakan untuk latihan Aeromedical Evacuation.
Skenario latihan ini disiapkan dan dipimpin oleh tim gabungan TNI AU – USPACAF dengan Letkol Kes dr. Yanuar Sastranegara dan Mayor Kes dr. Klara Sinabutar sebagai Medical Planner dari TNI AU dan Ltcol. dr Cherie Gabriele sebagai Medical Planner dari USPACAF.
Kegiatan ini melibatkan peserta sebanyak 30 peserta yang terdiri dari 12 orang dari TNI AU, 6 orang dari USPACAF, dan 12 orang dari gabungan RSU Provinsi NTB, PMI NTB, RS. Kota Mataram, dan Lanal Mataram.
Latihan ini diakhiri dengan penyerahan sertifikat dari USPACAF yang diwakili oleh Ltcol dr. Cherie Gabriele kepada Letkol Kes dr. Yanuar Sastranegara.
Kegiatan latihan ini diikuti oleh perwakilan dari Klinik Lanud TGKH. Muhammad Zainuddin Abdul Madjid (ZAM), RSAD Korem 162/WB, Balai Kesehatan Lanal Mataram, Biddokes Polda NTB, BPBD Kota Mataram, dan Dinas Kesehatan Provinsi Mataram.