Jakarta, IndoChannel.id – Di tengah merosotnya kepercayaan publik terhadap partai politik, Partai Golkar ternyata masih dinilai sebagai partai yang dapat mengarahkan kebijakan negara sesuai kehendak masyarakat.
Hal itu terungkap dari survei yang dilakukan Timor Barat Research Center (TBRC) dimana 78,9 persen responden menyatakan Golkar merupakan Parpol yang sukses dekat dengan masyarakat.
“Partai Golkar memiliki kemampuan untuk berada dalam lingkar kekuasaan agar dapat mengarahkan kebijakan negara sesuai kehendak masyarakat,” kata Direktur Eksekutif TBRC, Yohanes Romeo, kepada wartawan, Senin (6/9/21).
Setelah Golkar, kata Yohanes, Parpol yang dinilai sukses dekat dengan masyarakat kemudian disusul oleh Nasdem 72,8 persen, PDI Perjuangan 70,7 persen, PKB 68,4 persen, PPP 64,8 persen, Gerindra 53,7 persen, PAN 52,9 persen, PKS 51,8 persen, dan Demokrat 46,3 persen.
Dari hasil survei tingkat pilihan responden terhadap Parpol jika pemilu legislative digelar hari ini dengan simulasi pertanyaan top of mind atau terbuka, maka hasilnya sebanyak 14,2 persen memilih PDI Perjuangan disusul Golkar 13,7 persen, Gerindra 12,2 persen, Demokrat 3,7 persen, PKB 5,8 persen, Nasdem 3,9 persen , PKS 3,1 persen, PPP 2,6 persen, PAN 3,3 persen dan Gabungan Partai Politik lainnya 4,7 persen. (Sementara) yang belum menjawab 32,2 persen.
Sedangkan, hasil survei tentang tingkat pilihan responden terhadap Parpol dalam simulasi survei semiterbuka dengan menyodorkan nama parpol maka hasilnya PDIP tetap teratas dengan 17,6 persen dan disusul Partai Golkar 17,4 persen, Gerindra 14,2 persen, Partai Demokrat 4,1 persen, PKB 7,3 persen, Nasdem 4,1 persen, PKS 3,2 persen, PPP 2,7 persen, PAN 2,2 persen dan gabungan partai-partai lainnya tetap di bawah 5,7 persen dan belum memilih sebanyak 20,1persen
Sementara itu, hasil survei tokoh bakal Presiden yang diinginkan masyarakat Sebagai Presiden RI ke-8 Yang Mampu Melakukan Transformasi Negara Indonesia dalam Menghadapi dampak Covid 19 yang diinginkan masyarakat untuk melanjutkan program-program Jokowi, ada empat kriteria.
Pertama, kepemimpinan yang kuat di tiga aspek, antara lain aspek ekonomi untuk menyelesaikan dampak buruk atau menurunnya kesejahteraan masyarakat akibat dampak covid 19, juga pemerintahan yang bersih dan pemerintah yang mengutamakan Hak Asasi Manusia.
Sebanyak 90,8 persen Respoden menginginkan bakal Presiden RI ke-8 harus kredibel, artinya mempunyai sifat konsisten dan komitmen yang tinggi, apa yang diucapkan dengan yang diperbuat dan sebanyak 96,3 persen menginginkan Presiden RI ke-8 memiliki creation opportunities, artinya menciptakan peluang bagi orang lain untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan, sebanyak 93,7 persen responden menginginkan Presiden RI ke-8 menunjukkan kepedulian kepada orang masyarakat, sehingga masyarakat merasa diikutsertakan dalam mengelola pemerintahan. Dan sebanyak 87,6 persen respoden menginginkan Presiden RI ke-8 mempunyai dan mampu keterampilan komunikasi yang baik dengan masyarakat .
Sementara yang diinginkan masyarakat dalam kepemimpinan 2024-2029 adalah kepemimpinan atau tokoh yang memiliki pengalaman di Pemerintahan diinginkan oleh 94,4 persen respoden, pengalaman di legislatif 74,8 persen, didasarkan kemampuan dan prestasi saat menjabat di Pemerintahan dan legislative 90,7 persen, dan didasarkan pada pengalaman berorganisasi dan memimpin organisasi politik 59,6 persen.
Selain itu juga masyarakat menginginkan presdien RI ke-8 memiliki tiga aspek dalam kepemimpinan transformasional seperti yang dimiliki oleh Presiden Jokowi dimana
selain dari hal pengalaman, masyarakat juga meninginkan Presiden RI ke-8 sebanyak 92,7 persen responden menginginkan Presiden selanjutnya harus memiliki kemampuan untuk untuk menggambarkan, menjelaskan dan meyakinkan masyarakat tentang kondisi masa depan yang diinginkannya sekaligus mewujudkannya, dan sebanyak 90,8 persen Presiden RI ke 8 harus memiliki pengaruh, kendali politik dan kuasa terhadap kelompok elit politik, Parpol dan legislatif. sehingga mendapatkan dukungan yang kuat untuk mencapai tujuannya atau program progranya sedangkan sebanyak 95,8 persen responden menginginkan Presiden RI ke 8 bukan seorang peragu tetapi memiliki Self Confidence yang terukur adalah kepercayaan diri untuk bertindak yang bersumber dari pengalaman selama menjadi pemimpin dan masa lalunya seperti vision, power, self confidence yang dimiliki oleh Jokowi hal ini tergambar dari animo masyarakat dalam hasil survey ini
“Tingkat elektabilitas tokoh didasarkan pada empat ukuran perilaku spesifik dan tiga aspek dalam kepemimpinan transformasional Untuk Bakal Presiden RI ke-8Â yang dipilih Masyarakat dengan simulasi nama-nama tokoh yang disodorkan pada responden maka tokoh yang paling banyak dipilih oleh responden adalah Airlangga Hartarto sebanyak 18,30 persen,” terang Yohanes.
Dan selanjutnya Prabowo Subianto yang dipilih oleh 9,20 persen. Pada posisi ketiga ada nama Ganjar Pranowo yang dipilih oleh 7,10 persen responden diikuti oleh Puan Maharani yang dipilih oleh 6,50 persen responden dan Gatot Nurmantyo yang juga dipilih oleh 6,50 persen responden.
Selanjutnya ada nama Muldoko yang dipilih oleh 6,10 persen responden, Tri Rismaharini 5,60 persen, La Nyalla Mattalitti 3,40 persen. Lalu ada nama Sri Mulyani yang dipilih oleh 3,30 persen dan Anies Baswedan yang juga dipilih oleh 3,30 perlsen responden.
Ridwan Kamil dan Agus Harimurti Yudhoyono dipilih oleh 2,10 persen responden. Selanjutnya ada nama Khofifah Indar Parawangsa yang dipilih oleh 1,20 persen, dan terakhir ada nama Muhaimin Iskandar yang dipilih oleh 1,10 persen. Sedangkan yang belum memilih ada 24,20 persen responden.
Nama Airlangga Hartarto juga memiliki elektabilitas tertinggi sebagai tokoh bakal Capres 2024 didasarkan pada faktor pengalaman, kemampuan dan prestasi dengan perolehan 18,90 persen responden.
Selanjutnya ada nama Prabowo Subianto yang dipilih oleh 9,20 perssen responden, Ganjar Pranowo 7,40 persen responden dan Puan Maharani yang dipilih oleh 6,60 persen. Selanjutnya ada nama Moeldoko yang juga dipilih oleh 6,60 persen responden, Gatot Nurmantyo 6,10 persen, Tri Rismaharini 5,30 persen. Selanjutnya ada nama Anies Baswedan 4,40 persen, La Nyalla Mattalitti 3,70 persen, Sri Mulyani 3,30 persen, Ridwan Kamil 2,40 persen.
“Lalu, Agus Harimurti Yudhoyono dipilih oleh 2,30 persen responden, Khofifah Indar Prawansa 1,40 persen, dan terakhir ada nama Muhaimin Iskandar yang dipilih oleh 1,10 persen responden. Sedangkan yang belum memilih sebanyak 21,20 persen responden,” tandasnya.
Untuk diketahui, survei ini digelar pada 24 Agustus hingga 3 September 2021 dengan metode wawancara lewat telepon dimana ada sekitar 188,6 juta masyarakat dari total keseluruhan 269,6 juta penduduk Indonesia sudah menggunakan ponsel pintar. Ini artinya, sekitar 70,1 persen penduduk Indonesia menjadikan ponsel sebagai sebuah perangkat primer.
Teknik penetapan sampel dilakukan adalah probability sampling dengan cara Multi Stage Random Sampling dengan jumlah responden 1.820 orang.
Adapun margin of error dalam survei ini sebesar +/- 2.3 persen dengan tingkat kepercayaan sebesar 95 persen.
“Survei ini dibiayai oleh dana mandiri dari Timor Barat Research Center sebagai Lembaga yang peduli dengan masa depan Bangsa Indonesia,” pungkasnya.