Poso, IndoChannel.id – Polisi masih memburu Daftar Pencarian Orang (DPO) terduga teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT). Beberapa waktu lalu, Satgas Madago Raya telah menembak mati 3 anggota teroris MIT.
Namun, hingga kini Satgas Madago Raya terus memburu DPO teroris MIT yang diduga masih berkeliaran di Poso.
Wakasatgas Humas Operasi Madago Raya AKBP Bronto Budiyono mengatakan saat ini pihaknya telah mencari keenam DPO tersebut dengan naik motor trail sekaligus meminta mereka tobat.
“Kapolda Sulteng Irjen Abdul Rakhman Baso kembali pimpin pasukan turun ke lapangan bersama beberapa pejabat Satgas Madago Raya. Dengan menunggangi motor trail, Kapolda Sulteng bertolak dari Poskotis Tokorondo Poso menuju wilayah Poso Pesisir Selatan, wilayah Lore bersaudara dan Kabupaten Sigi,” ujar Wakasatgas Humas Operasi Madago Raya AKBP Bronto Budiyono kepada wartawan, Kamis (22/7/2021).
Bronto menuturkan ada delapan pos sekat, poskotis, dan pospam rahwan (pos pengamanan daerah rawan) yang dikunjungi rombongan Abdul. Abdul, kata Bronto, tidak ingin berlama-lama dalam menumpaskan teroris MIT Poso.
“Kapolda Sulteng selaku penanggung jawab kebijakan operasi Satgas Madago Raya tidak ingin berlama-lama menuntaskan pencarian sisa DPO teroris Poso,” bebernya.
Untuk memperkecil ruang gerak para DPO teroris MIT, pihaknya menggelar patroli skala besar, patroli tersebut membuat para simpatisan yang ingin memberikan pasokan logistik atau bahan makanan ke 6 DPO MIT Poso jadi kesulitan.
“Hari pertama penyisiran dari wilayah Poso Pesisir, Poso Pesisir Selatan sampai dengan wilayah Lore Utara atau Napu, Kapolda Sulteng menyempatkan untuk beristirahat dan bermalam di Poskotis IV Napu. Dan pagi ini, rombongan kembali akan menyisir wilayah Napu atau Kecamatan Lore Utara sampai dengan wilayah Kabupaten Sigi,” ungkapnya.
Oleh karena itu, Kapolda Sulteng meminta kepada para teroris MIT Poso agar menyerahkan diri saja dan bertobat. Pasalnya, keluarga para teroris MIT Poso dikatakan sudah merindukan mereka, demikian diklaim oleh Abdul.
“Sisa DPO teroris Poso segera menyerahkan diri dengan baik-baik. Selanjutnya diproses sesuai ketentuan hukum yang berlaku dan kembali ke pangkuan NKRI serta masih ada kesempatan untuk bertobat, memperbaiki kesalahan, dan berkumpul kembali dengan keluarga yang sudah lama merindukan kepulangan kalian,” tutupnya.