25.9 C
Jakarta
Rabu, 4 Desember 2024
BerandaNewsMadrasah Siap Pembelajaran Tatap Muka? Berikut Jawabannya

Madrasah Siap Pembelajaran Tatap Muka? Berikut Jawabannya

- Advertisement -

Jakarta, IndoChannel.id – Lebih setahun pendidikan madrasah menggelar pembelajaran jarak jauh (PJJ) atau belajar dari rumah (BDR). Baru-baru ini, Pemerintah mewacanakan untuk menerapkan pembelajaran tatap muka (PTM) secara terbatas pada Juli mendatang.

Lantas, apakah madrasah siap untuk menggelar PTM? Simak wawancara dengan Direktur Kurikulum, Sarana, Kelembagaan, dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah M Ishom Yusqi tentang Persiapan PTM di Madrasah se-Indonesia yang dilakukan di kantor Kemenag, Jakarta, Senin (21/6/2021).

- Advertisement -

Apa persiapan Direktorat KSKK mengenai PTM di Madrasah?

Pada dasarnya persiapan Direktorat KSKK madrasah untuk PTM sudah lama dilakukan seiring dengan antisipasi pembelajaran pada masa pandemi. Direktorst KSKK telah melakukan langkah dengan mengeluarkan panduan kurikulum darurat. Kurikulum yang diperuntukkan untuk pelaksanaan PTM ini sangat berguna bagi guru.

Direktorst KSKK juga menerbitkan Surat Edaran tentang mekanisme pembelajaran pada masa pandemi. Kami juga sudah menyosialisasikan hal ini ke madrasah, mulai dari SOP pembelajaran pada masa pandemi, kelengkapan infrastruktur (tempat cuci tangan, skema jaga jarak, dan lainnya), pengisian daftar periksa dan simulasi persiapan PTM terbatas, serta mempersiapan platform pengawaan khusus kesiapan PTM terbatas di Madrasah.

Terkait PTM Terbatas Pasca Vaksinasi Guru, Apa Keputusan Direktorat KSKK Madrasah?

Direktorat KSKK tentu mengikuti keputusan yang tertuang dalam SKB 4 Menteri terkait Panduan PTM Terbatas Pasca Vaksinasi Guru. Termasuk terkait persyaratan dan prosedur PTM terbatas, kami mengikuti Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran di Masa Pandemi COVID-19.
PTM Terbatas dilakukan dengan tetap memperhatikan prinsip keselamatan dan keamanan warga madrasah, serta tetap mengacu pada rekomendasi pimpinan daerah dan satgas COVID-19 setempat.

Bagaimana strategi kebijakan yang akan dilakukan jika PTM di Madrasah dimulai?

Strateginya dimulai dengan persiapan yang didasarkan pada analisis kondisi setempat secermat mungkin. Kemudian, memastikan PTM dilakukan dengan mengikuti SOP untuk menjaga protokol kesehatan serta dengan pengawasan yang intensif melalui platform yang tersedia, baik yang terintegrasi dengan Daftar Periksa Dapodik maupun yang secara khusus diadakan oleh Kementerian Agama.

Apa dampak positif dan negatif dari kebijkan PTM terbatas ini jika mulai diberlakukan di Madrasah?

Kementerian Agama akan selalu berusaha merespon kebijakan PTM terbatas di Madrasah dengan mengusahakan terwujudnya dampak yang positif, sehingga di madrasah akan tetap disiapkan bentuk pembelajaran gabungan antara belajar dari rumah (BDR) dan PTM terbatas untuk mengantisipasi segala kondisi yang ada dari hari ke hari.

Bagaimana mitigasi resiko terhadap dampak negatif yang mungkin ditimbulkan atas pelaksanaan PTM terbatas?

Mitigasi resiko diantisipasi melalui kerjasama dengan berbagai pihak, misalnya dengan Faskes setempat, kerjasama dengan UNICEF, PSPK dan GIZ untuk menyiapkan berbagai perangkat antisipasi dan mitigasi pembelajaran di masa pandemi, termasuk pada PTM di madrasah.

Apa langkah-langkah Direktorat KSKK jika PTM dimulai sedangkan siswa-siswi mengalami learning loss, mental tidak fokus karena kelamaan PJJ sehingga canggung berinteraksi sosial dan adanya gangguan kesehatan mata karena terlalu sering pakai HP/Laptop?

Selama ini di madrasah penerjemahan pembelajaran dari rumah tidak selamanya dilakukan melalui perangkat internet. Namun, dilakukan secara terpadu, melalui skema guru kunjung, drive thru di fasilitas umum yang terdekat dengan siswa dan Internet.

Pembelajaran di madrasah selama pandemi dikelola dengan luwes dengan prinsip kebutuhan belajar siswa tertanggulangi. Termasuk perangkat e-Learning Madrasah juga dibuat seramah mungkin untuk memberi ruang guru berkreasi mencipta kelas virtual, berinteraksi jarak jauh, chating, dan sistem monitoring belajar yang dapat melibatkan banyak pihak, misalnya guru, wali kelas, kepala madrasah.

Dengan demikian siswa tidak perlu selalu berlama-lama di depan laptop/ HP. Oleh karena itu, kemungkinan learning loss, gangguan daya adaptasi siswa, dan gangguan fisik lainnya sudah diantisipasi jauh-jauh sebelum kemungkinan PTM Terbatas diselenggaran di madrasah. Andaikata pun masih ada, nanti akan ditangani kasus per kasus sesuai dengan SOP PTM Terbatas yang ada. Berdasarkan SOP, setiap madrasah harus melakukan kerja sama dengan Faskes setempat.

Latest news

Related news

- Advertisement -