Bangka Belitung, IndoChannel.id – Latihan antar satuan jajaran Komando Operasi Tentara Nasional Ondonesia( TNI AU) I (Koopsau I) “Jalak Sakti 2021” dan latihan “Harda Maruta” yang dilaksanakan oleh jajaran Wing I Paskhas merupakan wujud pertanggungjawaban Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI AU) kepada rakyat.
Pernyataan tersebut disampaikan Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau), Marsekal TNI Fadjar Prasetyo, saat meninjau dan menyaksikan langsung kedua latihan tersebut di Air Weapon Range (AWR), Buding, Lanud Ash, Belitung Timur, Bangka Belitung. Senin (14/6/2021).
“Dapat kita saksikan tadi, target-target sasaran yang diberikan dapat dihancurkan dengan tepat, ini menunjukkan tingkat profesionalisme prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI AU) sangat baik sebagai bentuk pertanggungjawaban TNI AU terhadap rakyat Indonesia,” tegasnya.
Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara ( TNI AU) terus berupaya meningkatkan kemampuan dan profesionalitas prajurit dan satuan, meskipun pada masa pandemi COVID-19.
“Meskipun pada masa pandemi COVID-19, Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI AU ) tetap menggelar latihan antar satuan, guna menjaga kesiapsiagaan prajurit melaksanakan operasi udara dalam menjaga keutuhan dan kedaulatan wilayah udara NKRI,” katanya.
Selama pelaksanaan latihan, Kasau juga menegaskan, agar protokol kesehatan COVID-19 diterapkan secara ketat.
Dalam latihan Jalak Sakti, diskenariokan pelaksanaan sejumlah operasi udara oleh satuan jajaran Koopsau I. Diawali oleh Operasi Udara Intelijen Pengamatan dan Pengintaian oleh pesawat Boeing 737-200 Intai Strategis untuk mengumpulkan berbagai informasi yang dibutuhkan dalam pelaksanaan operasi udara dan operasi lainnya.
Selanjutnya diskenariokan 2 pesawat F-16 C/D TNI AU melaksanakan Operasi Udara Lawan Udara Defensif terhadap 1 pesawat musuh, yang berhasil masuk wilayah pertahanan Indonesia dan berpotensi mengancam pesawat tempur Tentara Nasional Indonesia ( TNI AU) yang sedang melaksanakan patroli udara. Kedua pesawat F-16 C/D berhasil melumpuhkan Pesawat musuh pada saat terjadi manuver pertempuran di udara.
Pada latihan ini juga disimulasikan pelaksanaan Operasi Udara Lawan Udara Offensif yang diperankan oleh 4 pesawat Hawk 100/200 untuk menghancurkan pangkalan udara musuh. Diskenariokan, 4 pesawat Hawk berhasil menghancurkan sasaran musuh yang ada di mandala operasi menggunakan 8 bom MK-82. Operasì ini di dukung oleh pesawat tempur Tentara Nasional Indonesia ( TNI AU) lainnya dengan melaksanakan Operasi Udara Lawan Udara dengan tujuan merebut keunggulan udara atau control of the air.
Latihan dilanjutkan dengan pelaksanaan Operasi Udara Serangan Udara Strategis yang dilakukan oleh 4 pesawat F-16 yang dipersenjatai Bom Mk-12 dengan call sign Ryder Flight. Operasi ini menghancurkan sasaran musuh yang bernilai strategis, dalam hal ini adalah markas komando dan gudang logistik musuh.
Misi operasi udara selanjutnya adalah Operasi Udara Perlawanan menggunakan 8 pesawat tempur, 4 F-16 C/D dan 4 Hawk 100/200. Operasi udara ini melaksanakan tugas khusus guna mengamankan manuver pasukan kawan yang ada di darat. Pesawat- pesawat tersebut dalam posisi konfigurasi siap tempur guna memastikan musuh sudah tidak memiliki kemampuan melanjutkan pertempuran.
Keunggulan udara telah diraih, selanjutnya dilaksanakan Operasi Mobilitas Udara berupa Operasi Angkutan Udara guna menerjunkan prajurit Wing I Paskhas dalam melaksanakan Operasi Perebutan dan Pengoperasian Pangkalan Udara. Penerjunan pasukan dilaksanakan oleh 2 pesawat C-130 Hercules dan 2 pesawat CN-295. Pada perebutan pangkalan udara ini prajurit Korphaskas menggunakan sejumlah senjata, diantaranya adalah rudal QW-3 yang dapat menghancurkan pesawat musuh di udara.
Pada manuver lapangan ini, sebanyak 25 pesawat TNI AU dilibatkan, baik pesawat tempur, angkut, intai maupun helikopter, diantaranya Boeing 737-200 IS, C-130 Hercules, CN-295, Helikopter EC-725 Caracal, SA-330 Puma, dan NAS-332 Super Puma.