Bandung, IndoChannel.id – Agama Islam adalah agama yang diridhoi Allah SWT, agama yang mengajarkan kebenaran sampai akhir zaman. Dan Al-Qur’an sebagai pedoman umat muslim. Semua yang ada di kehidupan dunia ini tertulis di Al-Qur’an.
Beberapa larangan umat muslim tertulis di dalam Al-Qur’an, salah satunya adalah melarang mengkonsumsi babi. Menurut Islam, babi adalah hewan yang najis dan haram karena berbagai alasan.
Hal ini sebagaimana yang termaktub dalam surat Al-Maidah Ayat 3:
حُرِّمَتْ عَلَيْكُمُ الْمَيْتَةُ وَالدَّمُ وَلَحْمُ الْخِنْزِيْرِ وَمَآ اُهِلَّ لِغَيْرِ اللّٰهِ بِهٖ وَالْمُنْخَنِقَةُ وَالْمَوْقُوْذَةُ وَالْمُتَرَدِّيَةُ وَالنَّطِيْحَةُ وَمَآ اَكَلَ السَّبُعُ اِلَّا مَا ذَكَّيْتُمْۗ وَمَا ذُبِحَ عَلَى النُّصُبِ وَاَنْ تَسْتَقْسِمُوْا بِالْاَزْلَامِۗ ذٰلِكُمْ فِسْقٌۗ اَلْيَوْمَ يَىِٕسَ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا مِنْ دِيْنِكُمْ فَلَا تَخْشَوْهُمْ وَاخْشَوْنِۗ اَلْيَوْمَ اَكْمَلْتُ لَكُمْ دِيْنَكُمْ وَاَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِيْ وَرَضِيْتُ لَكُمُ الْاِسْلَامَ دِيْنًاۗ فَمَنِ اضْطُرَّ فِيْ مَخْمَصَةٍ غَيْرَ مُتَجَانِفٍ لِّاِثْمٍۙ فَاِنَّ اللّٰهَ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ
Artinya: “Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, dan (daging) hewan yang disembelih bukan atas (nama) Allah, yang tercekik, yang dipukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan yang diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu sembelih. Dan (diharamkan pula) yang disembelih untuk berhala. Dan (diharamkan pula) mengundi nasib dengan azlam (anak panah), (karena) itu suatu perbuatan fasik. Pada hari ini orang-orang kafir telah putus asa untuk (mengalahkan) agamamu, sebab itu janganlah kamu takut kepada mereka, tetapi takutlah kepada-Ku. Pada hari ini telah Aku sempurnakan agamamu untukmu, dan telah Aku cukupkan nikmat-Ku bagimu, dan telah Aku ridai Islam sebagai agamamu. Tetapi barangsiapa terpaksa karena lapar, bukan karena ingin berbuat dosa, maka sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang”.
Seperti yang sudah diketahui, bahwa mengonsumsi daging babi adalah haram. Ada dua pendapat mengenai keharaman babi, yakni keharamannya hanya sebatas daging babi dan keharamannya mencakup seluruh organ tubuh babi.
Mengutip dari NU Online, pandangan Dawud Az-Zhahiri menyatakan bahwa keharaman babi hanya sebatas dagingnya. Sementara itu, menurut Ibnu Hazm, haram memakan sesuatu apa pun dari babi, seperti rambut, kulit, dan organ tubuh lainnya.
Dengan mengikuti mayoritas ulama, dapat disimpulkan bahwa keharaman babi bukan hanya sebatas dagingnya, tetapi mencakup semua organ tubuhnya yang lain. Maka dari itu, ada baiknya setiap muslim menghindari makanan yang mengandung unsur babi karena itu diharamkan.
Terdapat beberapa fakta ilmiah yang mendukung hal ini. Mengkonsumsi babi dalam bentuk apapun, baik itu pork chops, bacon, atau ham memiliki efek yang berbahaya bagi tubuh. Babi menjadi inang dari banyak macam parasit dan penyakit berbahaya yang menyebabkan penyakit cacingan. Babi hanya mengeluarkan 2% dari seluruh kandungan asam uratnya dan 98% masih tersimpan dalam tubuh. Ada banyak penyakit yang bisa ditimbulkan jika kita mengkonsumsi daging babi, diantaranya:
- Infeksi Cacing Pita
Daging babi memiliki infeksi cacing pita atau taeniasis. Cacing pita ini jika masuk ke perut manusia akan menetas menjadi larva. Selanjutnya, larva akan melanjutkan perjalanan menuju usus dan masuk ke peredaran darah. Selain itu, cacing pita juga dapat menyebar ke bagian lain dalam tubuh, seperti otot, mata, dan otak.
Ada beberapa gejala jika seseorang terinfeksi cacing pita, di antaranya diare, sakit perut, dan mual muntah. Nantinya, infeksi cacing pita tersebut bisa menyebabkan benjolan kecil di bawah kulit.
- Kontaminasi Bakteri
Daging babi memiliki risiko bakteri Yersinia enterocolitica yang sangat berbahaya. Jika bakteri ini masuk ke dalam tubuh manusia, dapat menyebabkan demam dan penyakit saluran pencernaan. Selain itu, daging babi juga sulit dicerna sehingga dapat memperlambat proses pencernaan tubuh.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), daging babi olahan yang diolah menjadi sosis seperti ham, bacon, dan dapat menjadi salah satu pemicu kanker. Periset menemukan bahwa mengonsumsi 50 gram olahan daging setiap hari dapat meningkatkan risiko terserang kanker kolorektal.
Tidak hanya terkontaminasi, babi juga tidak memiliki kelenjar keringat. Artinya, babi tidak bisa membuang toksin atau racun dalam tubuh. Maka dari itu, daging babi dianggap lebih daripada daging lainnya.
Selain itu, babi merupakan hewan yang memiliki kebiasaan makan apa pun. Tak hanya tumbuh-tumbuhan saja, babi juga sangat menyukai daging. Bahkan, tidak jarang memakan feses atau bahkan bayinya sendiri. Hal inilah yang kemudian memengaruhi kandungan nutrisi di dalamnya.
3. Kolesterol merupakan salah satu penyakit yang paling banyak disebabkan oleh daging babi. Dari kolesterol tersebut akan menyebabkan penyumbatan pembuluh darah. Selain itu, jumlah asam lemak dalam daging ini tidak biasa jika dibandingkan dengan jenis makanan lain, sehingga dapat meningkatkan kadar kolesterol.
4. Menurut Prof. A.V. Nalbandov (Penulis buku : Adap-tif Physiology on Mammals and Birds) menyebutkan bahwa kantung urine (vesica urinaria) babi sering bocor, sehingga urine babi merembes ke dalam daging. Akibatnya, daging babi tercemar kotoran yang mestinya dibuang bersama urine.
5. Lemak punggung (back fat) tebal dan mudah rusak oleh proses ransiditas oksidatif (tengik), tidak layak dikonsumsi manusia.
6. Babi merupakan carrier virus/penyakit Flu Burung (Avian influenza) dan Flu Babi (Swine Influenza). Di dalam tubuh babi, virus AI (H1N1 dan H2N1) yang semula tidak ganas bermutasi menjadi H1N1/H5N1 yang ganas/mematikan dan menular ke manusia.
7. Menurut Prof Abdul Basith Muh. Sayid berbagai penyakit yang ditularkan babi seperti, pengerasan urat nadi, naiknya tekanan darah, nyeri dada yang mencekam (Angina pectoris), radang (nyeri) pada sendi-sendi tubuh.
8. Penelitian ilmiah di Cina dan Swedia menyebutkan bahwa daging babi merupakan penyebab utama kanker anus dan usus besar.
9. DNA babi mirip dengan manusia, sehingga sifat buruk babi dapat menular ke manusia. Beberapa sifat buruk babi seperti, Binatang paling rakus, kotor, dan jorok di kelasnya, Kemudian kerakusannya tidak tertandingi hewan lain, serta suka memakan bangkai dan kotorannya sendiri dan Kotoran manusia pun dimakannya. Sangat suka berada di tempat yang basah dan kotor. Untuk memuaskan sifat rakusnya, bila tidak ada lagi yang dimakan, ia muntahkan isi perutnya, lalu dimakan kembali. Lebih lanjut Kadang ia mengencingi pakannya terlebih dahulu sebelum dimakan.
10. Ada beberapa penyakit lain yang dapat disebabkan oleh babi seperti kholera babi (penyakit menular berba-haya yang disebabkan bakteri), keguguran nanah (disebabkan bakteri prosilia babi), kulit kemerahan yang ganas (mematikan) dan menahun, Penyakit pengelupasan kulit, dan Benalu Askaris, yang berbahaya bagi manusia.